Wisata Bahari di Kepulauan Seribu Cuma 1 Jam dari Jakarta

Hola sobat Mlaqumlaqu. Penasaran nih, liburan akhir tahun kemarin gimana? Ada yang menghabiskan akhir tahun di pulau, ngga? Kalau saya malam tahun baru kemarin pergi ke pulau kapuk alias tidur, hehehe.

Eh tapi asyik juga ya liburan akhir tahun bareng keluarga dan orang tersayang di pulau, terus seru-seruan melakukan berbagai aktivitas air. Apalagi kalo perjalanan menuju pulau juga ngga memakan waktu lama. Jadi buat yang mabok laut ngga terlalu parno ya membayangkan berada di tengah lautan untuk nyebrang ke pulau.

Sobat Mlaqumlaqu, saya dulu tuh termasuk orang yang gampang mabokan kalau berada dalam kendaraan umum, termasuk mabok laut juga. Sedangkan saya orang yang suka sekali dengan laut, pantai, ombak..pokoknya beach lover deh. Tapi agak worry juga kalo tiap mau liburan ke pulau yang mengharuskan menyebrangi pulau, kebayang mabok lautnya.

Tapi dengan semakin berjalannya waktu dan saya mulai terbiasa traveling ke berbagai tempat, akhirnya penyakit mabokan saya juga berangsur mereda. Bahkan bisa dibilang sudah ngga pernah mabokan lagi, yeaayy.

Nah ngomongin liburan ke pulau nih, seperti yang kita ketahui, negara kita merupakan negara kepulauan. Ada ribuan pulau yang ada di negara Indonesia tercinta ini, dari Sabang sampai ujung Merauke, baik pulau besar maupun pulau kecil. Dari yang berpenghuni hingga tidak ada penghuninya.

One Day Trip ke Kepulauan Seribu 

Untuk pulau-pulau besar, baru beberapa nih yang pernah saya kunjungi yaitu pulau Sumatera, Bali dan Lombok. Bucket list saya untuk mengunjungi pulau besar lainnya masih panjang nih, bahkan untuk pulau-pulau yang ada di sekitar pulau Jawa khususnya di Jakarta aja masih banyak yang belum saya kunjungi, seperti gugusan Kepulauan Seribu yang masuk wilayah DKI Jakarta.

Di Kepulauan Seribu sendiri banyak pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, dan jarak tempuh dari Jakarta juga tidak terlalu jauh. Kebetulan sekali di bulan Oktober 2024 lalu saya sempat mengikuti One Day Trip ke beberapa pulau di Kepulauan Seribu.

Ada Benteng Martello di Pulau Kelor 

Untuk menuju pulau Kelor yang menjadi perhentian awal, kita harus menggunakan perahu motor untuk menyeberanginya. Bisa dari Dermaga 16 Marina, Kali Adem, atau Kamal, Ancol. Yang menggunakan transportasi umum seperti kereta commuter, stasiun terdekat yaitu stasiun Kampung Bandan disambung dengan ojek online menuju Dermaga Marina.

Di Dermaga Marina, kami berkumpul dan setelah registrasi kami diberikan tas, topi dan sarapan. Yang mabok laut bisa tuh sarapan dan minum obat anti mabok. Oiya, sobat Mlaqumlaqu tiket perahu motor yang mengangkut penumpang menyebrangi pulau itu perorang 100k.


Perjalanan menyebrangi pulau Kelor Alhamdulillah lancar, ombaknya juga belum tinggi karena masih pagi. Kurang lebih 45 menit perahu motor yang membawa kami tiba di pulau pertama yaitu pulau Kelor.


Dari kejauhan terlihat benteng Martello yang berbentuk menara yang dibangun sejak abad 17 jaman pemerintahan Hindia Belanda VOC. Benteng Martello terbuat dari batu bata merah yang dibangun ke atas menyerupai tabung. 

Selain di pulau Kelor, benteng Martello juga ada di pulau Bidadari. Sayang yang di pulau Onrust dan Cipir tinggal pondasinya saja. Benteng Martello ini dibangun 2-3 lantai yang di bagian atasnya dibuat datar yang dulu berfungsi sebagai menara untuk memantau musuh. Oiya di Pulau Kelor ini juga tidak berpenghuni.

Restocking ikan dan menanam mangrove di Pulau Pramuka 

Dari Pulau Kelor kami lanjut ke Pulau Pramuka yang menjadi Pusat Pemerintahan Daerah Kepulauan Seribu. Sebagai pusat pemerintahan, di Pulau Pramuka terdapat mesjid, gedung KUA, sekolah, puskesmas, RPTRA, juga fasilitas hotel dan cottage bagi yang ingin menginap.





Di pulau Pramuka terdapat berbagai fasilitas untuk menikmati wisata bahari atau wisata air, seperti snorkeling, banana boat juga melakukan kegiatan restoking benih ikan kakap putih ke laut. Penangkaran bibit ikan kakap putih selama 5-6 bulan ini dilakukan sebelum mereka dilepas ke lautan. 

Selain itu di Pulau Pramuka juga kita dapat menanam pohon mangrove untuk membantu menjaga keseimbangan dan mencegah abrasi pantai.


Pulau Gusung Patrick yang cantik

Dari Pulau Pramuka selepas ishoma, kami menuju Pulau Gusung Patrick dengan menggunakan perahu kayu bermotor yang lebih kecil. Pulau Gusung Patrick ini terkenal dengan pantai pasir putihnya yang dikelilingi air laut. 

Pulau Gusung Patrick ada hanya bila air laut surut, biasanya di pagi hari hingga siang sekitar pukul 2. Jelang sore air laut pasang akan menenggelamkan Pulau Gusung Patrick tersebut. 

Air laut yg jernih, bahkan ikan-ikan kecil terlihat di bibir pantai. Puas menikmati keindahan laut, air dan pantai di Pulau Gusung Patrick dan air pun mulai pasang, kami beranjak menuju Pulau berikutnya yaitu Pulau Gusung Sekati. 

Ada penangkaran hiu di Pulau Gusung Sekati 

Pulau Gusung Sekati tidak terlalu jauh dari Pulau Gusung Patrick sekitar 10 menit perjalanan dengan perahu kayu bermotor. Di Pulau Gusung Sekati ini lebih luas dari Pulau Kelor dan Pulau Gusung Patrick. Di sana juga terdapat fasilitas penginapan serta permainan air. Selain itu terdapat juga penangkaran hiu. 

Sayang sekali hari jelang sore, One Day Trip kali itu harus segera berakhir dan kami harus kembali ke Jakarta. Karena kalau sampai kesorean kuatir air laut pasang dan ombak semakin tinggi. Next trip ke pulau mana lagi, ya, sob?








Tidak ada komentar

Posting Komentar

Hai..Terima kasih sudah mampir di blog saya. Tolong tinggalkan komen dengan bahasa yang santun, No Sara, No Politik.