Rekomendasi Museum di Jakarta yang Bikin Anak Betah

 Hai sobat Mlaqumlaqu. Ketika anak-anak masih di usia sekolah dasar, siapa yang suka mengunjungi museum? Walaupun bukan dalam acara khusus, saya sering membawa anak-anak mengunjungi museum baik ketika libur sekolah ataupun libur di akhir pekan.

Saya termasuk orang tua yang jarang membawa anak-anak ke mal atau pusat perbelanjaan ketika liburan. Saya lebih memilih membawa mereka mengunjungi tempat-tempat wisata sejarah, ruang terbuka atau melakukan aktivitas bersama tapi tetap tidak membosankan.

Kalau dulu museum identik dengan tempat yang muram, membosankan atau bahkan spoky. Tapi kini banyak museum yang berbenah diri menghadirkan tempat yang lebih ceria, berwarna dan ramah anak agar mereka tetap dapat belajar tentang sejarah tapi juga fun. Tidak jarang beberapa museum membuka kerjasama dengan beberapa institusi, komunitas atau perusahaan untuk membuat acara di sana.

Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih terbiasa mengenal museum dan juga terbiasa mengunjungi museum sebagai bagian dari tujuan wisata keluarga, bukan hanya ke tempat rekreasi atau mal.

Kenangan liburan akhir tahun ke museum

Bagi saya dan anak-anak, mengunjungi museum menjadi agenda rutin kami ketika menghabiskan libur sekolah. Bahkan wiken pun tidak jarang kami mengunjungi museum ketika bersamaan dengan adanya acara di sana.

Beberapa museum yang kini seringkali menjadi tempat suatu acara antara lain Museum Nasional atau dikenal dengan Museum Gajah, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Batik, Museum Satria Mandala, dan masih banyak lagi.

Setiap libur akhir tahun yang bertepatan dengan libur semester sekolah anak-anak, saya mengajak mereka jalan-jalan. Kalau lagi ada dana lebih, saya membawa mereka libur ke luar kota. Tapi sering kali kalo pas libur akhir tahun atau libur sekolah, opsi membawa mereka ke luar kota tidak menjadi pilihan. Selain padat, dana untuk berlibur ke luar kota di akhir tahun tentu membengkak karena high season. Jadi pilihan saya untuk menghabiskan libur akhir tahun di Jakarta saja.

Libur akhir tahun sekolah anak-anak biasanya berlangsung sekitar 6 hingga 10 hari. Sebelumnya saya ajak anak-anak untuk mendiskusikan ke mana tujuan wisata kami, mau wisata pantai dengan berkunjung ke Ancol atau wisata sejarah dengan berkunjung ke museum. Biasanya sih dua lokasi itu yang sering kami lakukan, baik itu pantai atau museum. 

Rekomendasi museum yang bikin anak betah dan tipsnya

Mengajak anak ke museum memang agak effort ya, di tengah banyaknya mal-mal dan pusat perbelanjaan yang menawarkan aneka promo penjualan berbalut acara menarik. Namun dari awal saya sudah menekankan pada anak-anak bahwa jalan-jalan ke mal itu dilakukan hanya ketika kami hendak membeli sesuatu yang memang dibutuhkan atau ketika ada undangan suatu acara.
Bagaimanapun kalau sudah di mal, sulit rasanya bagi orang tua untuk membujuk anaknya agar tidak tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan hanya karena godaan promosi dan diskon. Bersyukur untuk para orang tua yang anaknya tidak mudah tantrum karena permintaan untuk membeli barang di mal tidak dituruti. 
Oleh sebab itu, saya lebih suka mengajak anak-anak untuk berlibur ke tempat wisata seperti museum. Selain memberikan anak tambahan informasi berguna tentang sejarah juga membiasakan anak untuk tidak selalu menghabiskan liburan dengan pergi ke mal atau pusat perbelanjaan.
Namun untuk memutuskan membawa anak-anak menghabiskan liburan di museum perlu berbagai pertimbangan. Salah satunya yaitu, saya akan memilih museum yang sekiranya bisa membuat anak-anak tertarik, betah dan justru ingin balik lagi.
Persyaratan untuk membawa anak-anak ke museum berdasarkan pengalaman saya, yaitu:
1. Pilih museum yang memiliki koleksi dan eksibisi yang menarik bagi anak-anak dan menggugah rasa ingin tahu mereka.
2. Pilih museum yang memiliki fasilitas lengkap, mulai dari kantin/kafetaria, ruang bermain dan toko souvenir.
3. Pilih museum yang ada guide-nya. Hal ini agar anak-anak mendapatkan informasi yang akurat dan detil.
4. Pilih museum yang akses transportasinya terjangkau.
5. Pilih museum yang koleksinya aman untuk anak-anak. 

Berikut beberapa museum yang sudah kami kunjungi ketika anak-anak masih kecil dan keberadaan museum tersebut masih ada hingga kini.

1. Museum Nasional atau dikenal dengan museum Gajah. Lokasi museum ini cukup strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Bila menggunakan bus Transjakarta kita dapat turun di halte Monas. Museum Nasional ini dilewati oleh bus Transjakarta city tour dari perhentian halte lapangan IRTI Monas menuju Mesjid Istiqlal. 
Di Museum Nasional ini, selain areanya cukup luas, mereka juga memiliki kafetaria atau kantin di mana pengunjung dapat membeli makanan dan minuman tanpa harus keluar museum. Selain itu di Museum Nasional ini sering kali menjadi tempat berbagai acara, tepatnya di bagian samping belakang terdapat ruangan khusus untuk acara seperti pameran atau workshop.

2. Planetarium Taman Ismail Marzuki. Selain ditampilkan aneka informasi mengenai tata Surya, di Planetarium ini pengunjung juga dapat menyaksikan bagaimana tata Surya bekerja dalam suatu ruangan dengan layar lebar berbentuk cekung di bagian atas. Anak-anak saya sangat menikmati sekali pertunjukan di Planetarium ini. Sayangnya setelah mengalami renovasi area Taman Ismail Marzuki, Planetarium hingga saat ini belum beroperasi kembali. Padahal di Planetarium ini anak-anak bukan saja mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai bumi dan tata surya lainnya tapi juga mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan di museum lain.

3. Museum di area Kota Tua. Kota Tua yang menjadi destinasi wisata masyarakat ini memiliki beberapa museum, diantaranya ada Museum Wayang, Museum Fatahilah, Museum Keramik, Museum Bank Indonesia serta Gedung Kantor Pos. Menariknya di Kota Tua ini yaitu museum-museum tersebut letaknya berdekatan jadi tidak menghabiskan waktu lama untuk berpindah dari satu museum ke museum lainnya. Apabila lapar dan haus, disekitar area museum juga banyak terdapat kios-kios makanan dan minuman, kafe dan kios souvenir. Untuk lokasinya juga mudah dijangkau baik untuk pengguna bus dan kereta commuter karena dekat dengan halte Transjakarta Kota dan juga stasiun Kota.

4. Museum Satria Mandala. Saya yakin banyak anak-anak tertarik dengan museum ini, karena menampilkan aneka koleksi kendaraan yang dipakai oleh tentara kita. Sebut saja ada tank, bus, helikopter, pesawat yang berada di area luar museum. Bahkan museum ini juga menyediakan kafe yang pengunjungnya bisa duduk lesehan layaknya piknik di taman.



Nah sobat Mlaqumlaqu, itu baru sebagian dari museum yang ada di Jakarta yang sempat kami kunjungi. Dari museum-museum tersebut, museum apa nih yang pernah kalian kunjungi? 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Hai..Terima kasih sudah mampir di blog saya. Tolong tinggalkan komen dengan bahasa yang santun, No Sara, No Politik.