Hai hai sobat Mlaqumlaqu, sehat-sehat kah semua? Wah udah wiken aja, ya. Ngga terasa udah masuk minggu pertama di bulan Februari. Gimana bulan Januari-nya, nih, semoga berjalan lancar,ya. Aammin.
Sebagai pengguna transportasi umum, saya sering beraktivitas di luar menggunakan berbagai moda transportasi umum. Sebut saja mulai dari bus, taksi, bajaj, ojek online, juga kereta commuter atau KRL (Kereta Rel Listrik) , LRT (Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu) serta MRT (Mass Rail Transit atau Moda Raya Terpadu).
Untuk LRT, sistem transportasi rel ini beroperasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Khusus Jakarta ada LRT Jakarta dan ada pula LRT Jabodebek. Bedanya LRT Jakarta melayani rute mulai dari stasiun Velodrome, Rawamangun hingga stasiun Kelapa Gading.
Sedangkan LRT Jabodebek lebih panjang rutenya, melintasi antar propinsi Jakarta , Bogor, Depok dan Bekasi sepanjang kurang lebih 44 kilometer. LRT ini juga terbagi menjadi 2 lintasan yaitu Cawang - Cibubur sepanjang 14,89 km berakhir di stasiun Harjamukti dan Cawang - Bekasi Timur sepanjang 18,49 km berakhir di stasiun Jatimulya.
By the way, untuk moda kereta commuter, LRT dan MRT memang masih terbatas di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatera. Berharap sih akan meluas juga ke beberapa daerah di pulau lain, ya. Aammin.
Kesempatan berkunjung ke Dipo KRL dan LRT
Ngomongin soal transportasi KRL dan LRT ini, masih ada ngga sih yang bingung dengan perbedaannya? Jadi KRL atau kereta commuter itu sarana angkutan kereta dengan lintasan di bawah, sedangkan LRT lintasannya di atas. Untuk gerbong juga lebih banyak di KRL yang rangkaiannya hingga 12 gerbong kereta, sedang LRT maksimal 4 gerbong kereta.
Sebagai pengguna kedua moda transportasi umum ini, saya sangat mengapresiasi PT KAI yang membawahinya yang berusaha membuat pengguna/penumpang mendapatkan kenyamanan, keamanan, ketertiban dan kebersihannya.
Seringkali ketika saya berada di peron menunggu jadwal kereta, melintas kereta yang tidak melayani penumpang dan menuju Dipo. Biasanya petugas sudah menginformasikan melalui pengeras suara bahwa kereta tersebut istilahnya Pulang Dipo untuk dilakukan pemeriksaan.
Lama-lama penasaran juga, seperti apa ya Dipo kereta itu? Bayangan saya sih seperti bengkel gitu, tempat untuk perawatan, pembersihan, bahkan juga perbaikan gerbong kereta dengan segala detilnya. Alhamdulillah rasa penasaran saya terjawab dengan adanya kesempatan untuk berkunjung ke Dipo KRL di Dipo Balai Yasa Manggarai, Dipo Depok dan Dipo LRT Jakarta di stasiun Kelapa Gading.
Dipo KRL Balai Yasa Manggarai
Dipo KRL Manggarai atau dikenal dengan Balai Yasa Manggarai ini berada di area stasiun Manggarai, tepatnya di Jalan Menara Air, Manggarai, Jakarta Selatan. Waktu itu bertepatan dengan HUT KAI yang ke 77 mengadakan open house bagi masyarakat umum untuk mengenal dan mengetahui seluk beluk Dipo kereta dari segi perawatan dan perbaikannya.
Open house yang dibuka selama 2 hari mulai pukul 8.30-15.00 WIB itu diminati oleh masyarakat umum mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Terdapat beberapa rombongan anak sekolah yang didampingi oleh guru masing-masing. Sebelum berkunjung kami diminta untuk mendaftar secara online melalui link formulir yang diunggah di akun sosial media KAI.
Beberapa peraturan diterapkan ketika kami memasuki area Dipo, seperti tidak diperkenankan menggunakan sandal, tidak boleh makan dan minum di area, wajib mengenakan helm dan rompi pengaman yang disediakan pihak petugas. Untuk memasuki area Dipo juga bergantian dengan maksimal jumlah pengunjung kurang lebih 50 orang tiap rombongan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu ramai ketika memasuki area gedung perbaikan dan perawatan.
Dipo KRL Manggarai yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1916 ini menempati lahan seluas 23 hektar dan didukung oleh 319 pekerja KAI. Sebelum pengunjung dibawa berkeliling area workshop (bengkel), terdapat satu gedung tempat ditampilkannya foto-foto perkembangan Dipo Balai Yasa dan keretanya dari dulu hingga sekarang, juga terdapat miniatur kereta.
Dipandu petugas kami mengelilingi bengkel pertama yaitu bengkel perawatan AC atau Electrical Control Panel and AC Workshop. Di dalam bengkel ini kami melihat cara kerja pendingin ruangan (AC) di kereta api. Juga terdapat alat pengontrol lain seperti lampu penumpang, running text hingga panel listrik.
Dari bengkel perawatan AC kami berpindah menuju Wheel and Bogie Workshop atau bengkel tempat perawatan dan perbaikan roda-roda serta bagian Bogie kereta. Ternyata nih ya sobat Mlaqumlaqu, roda kereta yang perlu perbaikan itu harus dilepas satu-persatu dan dibersihkan atau diganti bagian kerangkanya dengan yang baru.
Setelah itu kami beranjak menuju Supporting Workshop salah satunya terdapat genset. Genset tersebut terbagi menjadi beberapa bagian seperti jenis dan ukuran, mulai dari 150KVA hingga 500KVA. Serta tergantung peruntukannya apakah untuk kereta KRL, kereta lokal, kereta jarak jauh, kereta ekonomi, kereta bisnis atau kereta eksekutif.
Sementara untuk perawatan kereta dilakukan secara berkala mulai dari perawatan harian, mingguan, bulanan hingga 6 bulanan. Semua dilakukan berdasarkan tingkat kerusakannya apakah ringan, sedang atau parah.
Di Dipo KRL Balai Yasa Manggarai ini juga kami diperbolehkan untuk memasuki berbagai jenis kereta yang ada, seperti kereta wisata. Menariknya lagi kami juga melihat dari dekat berbagai fasilitas seperti mesin bubut roda (on floor dan under floor), overhead crane berkapasitas 10-25 ton, dan roll wagon. Balai Yasa Manggarai juga sudah dilengkapi dengan PLTS (solar panel), ya sobat Mlaqumlaqu.
Dipo KRL Depok
Tidak berbeda jauh dengan Dipo KRL Balai Yasa Manggarai, Dipo KRL Depok juga berfungsi sebagai tempat perawatan dan perbaikan kereta. Dipo KRL Depok menempati lahan seluas 34 ha yang berada di Jalan Kartini Ujung, Depok Lama, Depok.
Ketika berkunjung ke Dipo KRL Depok bersama Komunitas Kreatoria dan ClickKompasiana, kami diterima dengan hangat oleh Bapak Asep Saeful Permana selaku Kepala Dipo KRL Depok. Secara singkat belia menjelaskan tentang keberadaan Dipo KRL Depok ini yang merupakan Dipo terbesar kedua se-Asia Tenggara setelah Dipo Tegalluar, Jawa Barat.
Dipo Depok ini mampu menampung sebanyak 446 kereta. Selain itu juga tersedia fasilitas mesjid, lahan parkir yang luas, gedung pertemuan, gedung perkantoran, bengkel tempat perbaikan, perawatan dan penyimpanan serta drainase dan pengolahan limbah bekas mencuci kereta.
Dalam melakukan perawatan, di Dipo KRL Depok ini terbagi 3 periode, yaitu perawatan harian (daily), bulanan (monthly) dan perawatan besar atau Overhaul yang dilakukan dalam jangka waktu sebulan perawatan atau perbaikan.
Dipo LRT Jakarta
Sobat Mlaqumlaqu, dipo kereta ketiga yang saya kunjungi yaitu Dipo LRT Jakarta yang berada di area stasiun LRT Jakarta. Pihak LRT Jakarta membuka informasi kunjungan dipo untuk masyarakat umum melalui akun Instagram mereka dengan kuota terbatas.
Para peserta terpilih untuk mengunjungi Dipo LRT Jakarta berkumpul di stasiun LRT Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur. Sebelum berangkat menuju Dipo LRT di stasiun Kelapa Gading, panitia menerima kami dan memberikan penjelasan tentang LRT dan seluk beluknya.
Selanjutnya para peserta menaiki LRT untuk menuju Dipo LRT di stasiun Kelapa Gading. Oiya, sobat Mlaqumlaqu, sama seperti peraturan di Dipo KRL, sebelum memasuki area dipo para peserta diminta untuk mengenakan helm dan rompi pengaman. Untuk alas kaki juga tidak diperkenankan menggunakan sandal atau sepatu terbuka untuk keamanan pengunjung.
Rombongan pun dibagi 2, masing-masing rombongan terdiri atas 25 orang yang dipandu oleh petugas LRT. Keadaan dipo LRT dengan bangunan workshop atau bengkelnya ini kurang lebih sama dengan dipo KRL. Perawatan dilakukan baik secara harian, bulanan dan juga perawatan atau perbaikan besar yang membutuhkan waktu lebih lama.
Pengalaman berkunjung ke dipo ini menjadi pengalaman yang berharga buat saya. Sebagai pengguna transportasi umum sudah seharusnya kita turut menjaga agar tetap bersih, nyaman dan aman. Next kita berkunjung ke dipo mana lagi,ya? MRT aja kali,ya..setuju ngga sobat Mlaqumlaqu?
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Hai..Terima kasih sudah mampir di blog saya. Tolong tinggalkan komen dengan bahasa yang santun, No Sara, No Politik.